Jumat, Agustus 16, 2013

Amsal 22 : 16 (Jangan Menindas)

TERDIDIK UNTUK TIDAK MENJADI PENINDAS “Orang yang menindas orang lemah untuk menguntungkan diri atau memberi hadiah kepada orang kaya, hanya merugikan diri saja (Amsal 22:16)” Pendidikan penting untuk mempersiapkan masa depan. Pendidikan akan menjauhkan orang dari kebodohan (ayat 15). Selain itu, pendidikan akan mengembangkan potensi yang terdapat di dalam diri seseorang. Pendidikan pada masa muda merupakan investasi yang tepat, yang akan memberikan manfaat besar di hari tua kelak (ayat 6). Artinya pendidikan bukan hanya berguna untuk seketika waktu saja, melainkan di sepanjang hidup. Selain itu, pendidikan memang lebih baik diberikan ketika seseorang masih cukup muda, yakni ketika ia relatif lebih mudah berubah ke arah yang lebih baik. Maka sepanjang hidup akan dia jalani sesuai dengan didikan yang telah diterima. Itulah sebabnya Kitab Amsal sangat kuat untuk menekankan perlunya pendidikan agar menjauhkan orang dari sikap/karakter penindas. Didikan akan memampukan orang untuk memilih jalan bijak dan bukan jalan kefasikan. Kemampuan untuk memilih itulah yang akan menentukan kesuksesan hidup. Tentu saja kisahnya akan jauh berbeda bila orang tidak diberikan pendidikan pada kesempatan yang paling baik di dalam hidupnya, yaitu pada masa mudanya. Ini mencakup masa kanak-kanak sampai mencapai taraf kematangan. Bila di dunia ini ada hal yang tidak bisa ditunda-tunda maka pendidikan anak adalah salah satunya. Namun perlu dipahami bahwa yang dimaksud dengan pendidikan bukan sekadar memberi anak makan, menyediakan pakaian dan ruang tidur yang nyaman. Bahkan membentak atau memasukkan anak ke sekolah Kristen pun bukan sebuah pendidikan. Pendidikan mencakup tindakan mengajar, menasehati, mendisiplin anak, dsb. Mendidik adalah sebuah upaya membentuk karakter hingga anak hidup takut akan Allah. Ingatlah bahwa amsal ini adalah perintah, bukan usulan. Orang tua yang tidak mendidik anak berarti membiarkan mereka menjadi perusak dunia. Maka orang tua harus menyadari bahwa masa untuk mendidik anak begitu terbatas dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Apabila kesempatan emas itu bergulir begitu saja, tentu orang tua harus mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan. Sebab itu marilah melakukan pendidikan sedini mungkin, agar anak-anak, remaja, atau pemuda dapat diarahkan kepada jalan yang benar. Bekal kebenaran di masa muda mempersiapkan mereka menempuh jalan kebenaran di masa tuanya, sehingga mereka tidak menyimpang dan tidak menjadi penindas bagi orang lain. Orang terdidik (khususnya dalam kebenaran Tuhan) akan mampu berikap arif dan adil dalam kehidupan sehari-hari. Amin.