PERKAWINAN ORANG BATAK
St. Maludin Sitanggang
Mujizat Yesus yang pertamakali adalah membuat ANGGUR TERBAIK dari air tawar pada suatu pesta pernikahan. Mungkin karena sebelum, saat dan sesudah Yesus sudah melihat hasil perkawinan itu sudah bukan yang terbaik lagi. Boleh jadi jika perkawinan/anggur tadi kalau sudah lama akan menjadi tawar, lango-lango, basi, dan membuat tidak enak. Boleh jadi perkawinan/anggur tadi awalnya manis, lalu pahit, kemudian panas dan memabukkan. Jangan heran jika perkawinan awalnya manis, lama kelamaan panas yang membuat gatot kaca (piring terbang), panirangnirangon, panas ditempat tidur sendiri, satu tidur ditempat tidur yang satu tidur di kursi, satu tidur di rumah yang satu tidur di parjujian, satu dirumah satu lagi di bar/puncak. Tetapi jika perkawinan/anggur tadi adalah anggur terbaik dan digunakan/diminum sesuai dosis, maka perkawinan/badan akan terasa hangat.
Hal inilah yang diadopsi oleh orang Batak pada pesta pernikahan. Dahulu anggur, sekarang mungkin Bir, Tuak, Kamput dan sejenisnya. Perkawinan orang Batak Full dengan Adat dan Saklar dengan Kekristenan. Perkawinan tersebut dimulai dari percintaan, pemberkatan, resepsi. Masing masing dihadiri oleh pihak keluarga, hula-hula, dongan tubu, boru, teman gereja, mungkin para pejabat. Butuh biaya, perasaan yang luar biasa. Maka terucaplah BORHAT MA DA INANG, lagu sedih dan lagu gembira.
Jika mengamati alur pernikahan orang Batak, adalah sangat baik untuk diteruskan atau dipatenkan. Alasannya, menurut penelitian yang saya lakukan “Orang Batak yang terikat perkawinan Adat dan Gereja”, hanya ada yang panirang-nirangon saja, dan sangat minim dengan perceraian. Hal ini jika dibandingkan dengan pernikahan yang lain. Yaitu Adatnya gampang, tak perlu resepsi, dan diizinkan cerai dan kawin lagi. Orang Batak sudah terlebih dahulu berhadapan dengan adat tadi, kemudian akibat aturan yang dibuat oleh gereja, lalu penikahan menurut Kristiani. Puncaknya adalah mujizat Yesus pertama ANGGUR TERBAIK pada perjamuan nikah. Apapun alasannya Yesus pasti memberikan anggur terbaik dalam pernikahan tersebut. Marilah kita pelihara Adat Batak tadi, baik di Desa, Kota, maupun tinggalnya di Apartemen Mewah sekalipun. Horas. (stgmaludin@yahoo.co.id, Bulir Sesawi.)
Kamis, Desember 11, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Horas Amang,
Saya tertarik dengan tulisan Amang, menambah pengetahuan saya tentang makna penikahan orang Batak yang sesunguhnya.
Saya izin posting tulisan Amang di Blog saya ya Amang? Terima kasih. Tuhan memberkati.
Posting Komentar